Yaa Allah Yaa Rabbi
Ingatkanlah hati dan pikiran ini terus
kepada-Mu
Ingatkan bahwa diri ini selalu hina di
hadapan-Mu
Ingatkan bahwa hamba bukan siapa-siapa
Hanya manusia akhir zaman yang nista
lagi kotor
Yaa Allah Yaa Rabbi
Jangan jadikan aku seperti anak kecil,
Yang bersorak gembira saat diberi permen
Berlari kesana kemari memamerkannya
kepada semua orang
Lantas menangis kencang saat permennya
jatuh
Berlari menghambur ke pelukan sang ibu
Lalu merayu dengan tangisan, “Ibu, aku
ingin permen yang sama”
Tetap merajuk sampai permennya kembali
Yaa Allah, jangan jadikan aku seperti
itu
Jadikan aku hamba yang selalu menghamba
kepada-Mu saat susah maupun senang
Jadikan aku selalu mengingat-Mu dengan
cara yang sama setiap saat, dengan penghambaan yang rendah dan tulus
Yaa Allah, jangan jadikan aku takabur
dengan nikmat-Mu
Dan jangan jadikan aku runtuh karena
ujian-Mu
Yaa Allah, jadikan aku dekat dengan-Mu
“Dunia
bagi orang mukmin adalah penjara”
“Perbandingan
dunia dan akhirat seperti setetes air di samudera yang luas”
Yaa Allah,
Ajarkan aku untuk menerima ketentuan-Mu
dengan tangan terbuka
Ajarkan aku untuk mengingatmu
dalam-dalam saat keputusan-Mu datang
Saat nikmat dunia Kau berikan, aku ingin
menengadah kepada-Mu, lalu menyadari dan mengingat selalu dalam hati bahwa
nikmat ini juga ujian, maka jangan takabur
Saat Kau timpakan aku kesedihan dan
kesengsaraan, aku ingin menengadah dan menyadari, ini ujian-Mu Yaa Allah, maka
jangan mengeluh, husnuzan kepada-Mu, bahwa Kau sebaik-baik penolong
Allahumma
a’inna ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ibaadatik, aamiin
Dunia ini kebahagiaan semu dan
sementara, jangan mudah jatuh hati dan terjebak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar